Ketika Kamu Malas
haai. sabtu siang di salah satu hari di bulan Juni. Wow udah Juni dan gue masih aja begini. emang kalo udah Juni kenapa? iya juga ya *bingung sendiri*
gue lagi bingung sama diri gue sendiri. sejak lulus kuliah, kegiatan gue jadi berkurang. gue kehilangan kesibukan. ada sih kerjaan, tapi ya gitu. datar. kurang ada tantangan dan gue makin terperosok ke zona nyaman. makin terperosok, makin tinggi lah rasa malas gue.
gue coba ikuti berbagai kegiatan di luar kerjaan gue. tapi masih kurang terasa perubahannya. aaak gue kangen kampus, gue kangen kuliah, gue kangen organisasi, gue kangen sama lo...*krik-krik*
oke yang terakhir itu curcol sebenernya. hahahaha.
yaa kenyataannya gue nggak bisa kembali ke masa lalu. ada fase-fase kehidupan selanjutnya yang harus gue lewati. suka nggak suka. eitts. itu bukan perkara suka atau nggak sih, tapi itu memang kebutuhan manusia. berpikir. berubah. berpindah. berbuat. bukan sebuah keharusan, tapi sebuah kebutuhan. kalau kita nggak mau melewatinya, maka kita tidak akan punya apa-apa. lalu kita akan menderita, punah, dan dilupakan dari sejarah. meskipun dia sudah mengabaikanmu, bukan berarti kamu ikut mengabaikan dirimu sendiri. abaikan saja dia. hahahaha.
wait, kita tadi abis ngomongin apa ya?
iya sih, gue nggak boleh males. ada mimpi yang harus gue wujudkan. ada misi kehidupan yang harus gue capai. ada harga yang harus gue bayar dengan usaha yang keras. ada cinta yang harus gue kejar (kejar atau tunggu aja nih? hahahaha), ada surga yang harus menjadi tempat berpulang.
kalau gue males, maka kemungkinan besar semua yang ada itu tidak akan pernah menjadi milik gue. cuma karena males, gue bisa kehilangan segalanya. Jadi, jangan malas ! Kalau malas, ingat-ingat lagi apa yang mau dicapai.
Ayoo semangaaat !!
Comments
Post a Comment
ayo dikomen...