Yang Berlalu, Yang Tak Bisa Kembali
Di siang hari yang sendu karena mendung, aku masih duduk mengerjakan tugas kantor di depan laptop. Pandemi yang belum usai ini membuatku harus bekerja di rumah. Bekerja di rumah sebenarnya tidak hanya tentang pekerjaan kantor yang dikerjakan di rumah, tapi ya juga mengerjakan pekerjaan rumah yang sesungguhnya, seperti memasak, membersihkan lantai, mencuci pakaian, menjaga rumah, wkwkwk. Lelah? yaa jangan ditanya.
Di sela-sela pekerjaanku, aku memberi sedikit jeda pada diriku untuk sedikit meluruskan kaki, meregangkan otot, dan memijat bahuku yang terasa pegal. Sambil memijat bahu, aku melihat di sekelilingku, lalu pandanganku jatuh pada sebuah foto berbingkai besar yang terpajang di dinding rumahku. Itu adalah foto pernikahan kakakku. Dalam foto itu terdapat foto kakakku dan istrinya, dan di samping kanan kiri mereka ada Ibu dan Ayahku. Sebuah formasi yang wajar untuk salah satu pose foto pernikahan.
Seketika aku membatin: Dulu aku, kakakku, dan adikku pernah menjadi anak kecil, kami suka bertengkar, berebut mainan di komputer, menonton film Warkop di televisi ketika hari Lebaran, makan bersama di meja makan, makan Pizza atau HokBen ketika ada yang berulang tahun, dan banyak hal lainnya yang menyenangkan dan juga menyebalkan. Melihat foto kakakku yang sudah menikah, membuatku merasa bahwa waktu cepat sekali berlalu. Tidak terasa tahu-tahu kita semua menjadi dewasa dan tua.
Aku juga teringat dengan tetangga rumahku yang belum lama berpulang karena sakit tua. Waktu mendengar kabarnya berpulang, aku merasa kehilangan. Sebab, tetanggaku itu dikenal cukup baik dan aku sangat ingat bagaimana ia sewaktu masih muda begitu segar bugar. Tapi waktu perlahan mulai memakan usianya. Ya, semua manusia akan mengalaminya.
Di sela menulis ini pun aku sambil mendengar lagu Sherina yang berjudul "Kembali ke Sekolah". Sherina adalah satu penyanyi cilik di masanya yang sangat diidolakan anak-anak seusianya, termasuk diriku. Video klipnya sering diputar di televisi. Sekarang Sherina sudah dewasa dan menikah. See? orang-orang yang dulunya anak-anak sekarang sudah tumbuh menjadi orang dewasa bahkan sudah menjadi orang tua. Orang-orang yang dulunya orang tua muda, sekarang sudah semakin tua dan ada yang sudah berpulang.
Tulisanku mungkin kurang sistematis wkwkwk. Intinya aku ingin mengungkapkan bahwa aku merindukan masa lalu, masa sewaktu aku masih kecil, masa di mana aku selalu berpikir bahwa masa depan itu masih lama, masa di mana anak-anak sesusiaku belum layak untuk pacaran apalagi menikah, sehingga tidak mungkin ada pertanyaan kapan menikah wkwkwk, aku rindu menonton kartun marathon di hari Minggu, aku rindu berangkat ke sekolah pagi hari, mengerjakan PR sampai terkantuk-kantuk, haaaa aku rindu masa-masa itu...
Tapi semua tidak bisa kembali. Waktu hanya berjalan ke depan dan justru terasa semakin cepat. Semua orang di sekitarku perlahan berubah dan menghilang. Keadaan sudah tidak lagi sama. Dan aku harus selalu siap dengan perubahan itu. Yang berlalu hanya bisa dikenang, yang di depan harus selalu siap untuk dihadapi.
Comments
Post a Comment
ayo dikomen...