Kisah Anak Kecil dan Petak Umpet
ada sebuah cerita tentang anak kecil yang sedang bermain petak umpet bersama teman-temannya. sebenarnya dia tak pandai sembunyi, tapi sejauh dia bermain petak umpet, dia belum pernah kalah. teman-temannya pun heran kenapa dia sering lolos. padahal tempat persembunyiannya tidak terlalu tertutup, tapi mudah luput dari pandangan.
hingga suatu saat, salah satu temannya menemukan tempat persembunyiannya. dia tak mau mengakui kekalahannya. dia terus saja diam di tempat itu seolah-olah belum ditemukan. teman-temannya memintanya untuk keluar tapi dia tidak mau melakukannya. dia tetap saja diam di sana.
teman-temannya pun menyerah dan tetap melanjutkan permainan. permainan diulang beberapa kali. dan anak itu tidak pernah kalah. Bukan karena tempat persembunyiannya tidak ditemukan, tapi memang tidak ada yang mencari anak itu. kalaupun tak sengaja ditemukan, teman-temannya akan berpura-pura tidak menemukannya.
begitu yang mereka lakukan setiap hari.
anak kecil itu pun menyadari kalau teman-temannya hanya berpura-pura tidak menemukannya. ia menyadarinya ketika ia dan temannya tak sengaja saling melihat. itu terjadi beberapa kali. anak itu merasa aneh. dia seperti tidak menang sungguhan. dia merasa bodoh. tapi anak itu tidak punya keberanian untuk mengakui kekalahannya. teman-temannya pun semakin membiarkan anak itu.
anak itu kebingungan. sebenarnya dia punya alasan kenapa ia tidak mau mengakui kekalahannya. tapi dia tidak bisa mengatakan itu pada teman-temannya.
tapi lama-kelamaan ia berpikir, mungkin ia memang harus mengakui kekalahannya. tapi dia tidak tahu bagaimana caranya.
akankah anak kecil ini berani mengakui kekalahannya ?
entah bagaimana kelanjutannya, mungkin bersambung atau mungkin juga berakhir...
hingga suatu saat, salah satu temannya menemukan tempat persembunyiannya. dia tak mau mengakui kekalahannya. dia terus saja diam di tempat itu seolah-olah belum ditemukan. teman-temannya memintanya untuk keluar tapi dia tidak mau melakukannya. dia tetap saja diam di sana.
teman-temannya pun menyerah dan tetap melanjutkan permainan. permainan diulang beberapa kali. dan anak itu tidak pernah kalah. Bukan karena tempat persembunyiannya tidak ditemukan, tapi memang tidak ada yang mencari anak itu. kalaupun tak sengaja ditemukan, teman-temannya akan berpura-pura tidak menemukannya.
begitu yang mereka lakukan setiap hari.
anak kecil itu pun menyadari kalau teman-temannya hanya berpura-pura tidak menemukannya. ia menyadarinya ketika ia dan temannya tak sengaja saling melihat. itu terjadi beberapa kali. anak itu merasa aneh. dia seperti tidak menang sungguhan. dia merasa bodoh. tapi anak itu tidak punya keberanian untuk mengakui kekalahannya. teman-temannya pun semakin membiarkan anak itu.
anak itu kebingungan. sebenarnya dia punya alasan kenapa ia tidak mau mengakui kekalahannya. tapi dia tidak bisa mengatakan itu pada teman-temannya.
tapi lama-kelamaan ia berpikir, mungkin ia memang harus mengakui kekalahannya. tapi dia tidak tahu bagaimana caranya.
akankah anak kecil ini berani mengakui kekalahannya ?
entah bagaimana kelanjutannya, mungkin bersambung atau mungkin juga berakhir...
Comments
Post a Comment
ayo dikomen...