OSPEK, bukan lagi MOS (part 4)

Kamis 11 Agustus 2011

Pukul 05.30 WIB, kami sudah harus berkumpul di ATM center. Atribut ospek harus sudah dipakai. Setelah itu, kami dibariskan di lapangan KOPMA. Kali ini pihak fakultas telah mengeluarkan para TATIBnya. Pagi itu sudah ada aksi marah-marahan. Hahh…pemeriksaan atribut pun dimulai, dari toga, nametag, karpet, pita, buku dan tugas resume serta air mentah 1,5 liter. Mereka hanya memastikan ada atau tidaknya. Untuk togaPada akhirnya tugas resume itu tidak dikumpulkan. Hahhh..
hari itu adalah MIPA BERSATU 2011 tahap 1. Acara ini adalah lanjutan dari PMB tingkat fakultas. Acara ini berisi tentang talkshow mahasiswa dan alumni berprestasi, pengenalan UKM lebih lanjut, pengenalan BEM FMIPA, pemilihan ketua angkatan maba 2011, mentoring, dan simulasi muhasabah. Acaranya jauh lebih seru dibanding acara PMB sebelumnya. Sungguh tidak menyesal mengikuti acara itu. Terutama pada saat renungan itu, kami semua menangis tersedu-sedu karena teringat dengan orang tua. Ah, jadi sedih…

Jum’at 12 Agustus 2011

Hari itu adalah acara lanjutan untuk tingkat jurusan. Untuk Statistika, nama acaranya adalah SPL atau Studi Pengenalan Lingkungan 2011. PUKUL 05.30 WIB kami sudah harus berkumpul di ATM center. Seperti biasa, kami selalu datang lebih awal dari panitia. Kami masing-masing terlihat rusuh karena atribut yang kami bawa yaitu karpet ukurannya sangat besar, jadi kami harus membawa dan memegangnya sepanjang perjalanan menuju gedung statistika. Seperti sebelumnya, kami disambut oleh para TATIB. Kali ini mereka semakin keras dalam menggertak. Teman-teman saya banyak yang jatuh pingsan karena tidak kuat berjalan.

Kami lalu digiring menuju ruangan dan duduk di sana dengan karpet jurusan yang kami bawa. Acaranya meliputi sambutan ketua pelaksana, perkenalan panitia, games, kumpul kelompok, sholat Dhuha, pengenalan lembaga kemahasiswaan, dsb.

Hal yang paling berkesan dalam kegiatan tersebut adalah ketika MC meminta kami menarik nafas panjang, menutup mata, menundukkan kepala dan menutup telinga. Ketika suasana berubah hening. Tiba-tiba terdengar suara gaduh masuk ke ruangan kami dan berteriak. “ buka mata, buka telinga, angkat kepala kaliannnn!!!” suara itu lalu diikuti oleh yang lainnya. Mereka adalah pasukan jaket hijau, TATIB. Kami diminta untuk menuliskan tata tertib. Sang komandan hanya mengucapkan tata tertib sebanyak 1 kali. Kami menulis dengan tulisan tidak karuan.

Yang berkesan lagi ketika ada materi motivasi dari salah satu pemateri yang usianya masih 19 tahun dari FIKOM. Dia memberikan motivasi cara belajar seseorang agar sesuai dengan kepribadiannya, kemampuan berkomunikasi seseorang sesuai dengan kepribadiannya. Sungguh sangat termotivasi.

Yang tidak kalah berkesan adalah ketika beberapa pihak panitia, yang kami kira itu adalah Badan Eksekutif tingkat jurusan, tiba-tiba datang ke ruangan kami dengan raut wajah yang ramah. Mulanya mereka bertanya apa saja yang kami peroleh di acara tersebut. Tapi lama-kelamaan mereka mulai menantang kami dengan pertanyaan apa itu MAHASISWA. Hanya beberapa dari kami yang berani menjawab. Saya juga ditunjuk untuk memberikan pendapat. Tapi setiap pendapat yang kami utarakan selalu dibantah dan dicari kesalahannya. Suasana berubah menjadi tegang dan timbul aksi marah-marahan. Rupanya mereka memang sedang menge-tes kami untuk pelantikan menjadi anggota himpunan jurusan. Karena dengan menjadi anggota himpunan, kami baru diperbolehkan mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang lain. Kami dianggap belum memenuhi criteria sebagai mahasiswa karena pola piker kami kurang kritis. Ah, sedih…kami sebagai maba sepakat dengan panitia untuk melanjutkan ospek jurusan di lain hari. Tidak perlu di tes sebetulnya, saya piker ospek lanjutan tingkat jurusan itu memang sudah direncanakan oleh panitia.

Hari itu adalah hari paling melelahkan dibanding dengan PMB sebelumnya. Pulang ke kost-an saya langsung tertidur pulas hingga esok paginya..wakkk…astagfirullah..
Begitu banyak pengalaman yang saya peroleh ketika ospek. Selain menambah teman, saya jadi tahu bahwa dunia kampus sangat jauh berbeda dibandingkan sekolahan. Pemikiran yang kritis dan keaktifan sangat diperlukan bagi seorang mahasiswa. Tidak cukup jika hanya sekedar menjadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang, yang hanya mengejar IPK yang tinggi, tetapi menjadi mahasiswa yang memiliki softskill di samping kemampuan akademisnya. Berorganisasi, adalah bentuk pergaulan yang positif dan akan membawa dampak positif untuk jangka yang panjang. Saat kita mencari pekerjaan, melamar pekerjaan, pengalaman berorganisasi adalah modal yang paling kuat dibanding IPK. Dengan organisasi kita akan mendapat banyak teman dan terlibat dengan banyak pergaulan yang InsyaAllah di masa yang akan datang teman-teman kita itu akan membantu kita untuk memperoleh pekerjaan atau menciptakan pekerjaan. Perbanyaklah menciptakan relasi.
Yang saya harapkan saat ini adalah kepantasan saya menjadi seorang mahasiswa. Yang bisa berpikir kritis untuk kemajuan diri sendiri, masyarakat, bahkan untuk nusa dan bangsa. Semoga saya bisa menyeimbangkan antara softskill dan hardskill. Punya prestasi yang baik di kampus dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Organisasi OK, IPK juga OK! Amiinnn..

Bismillahirrahmanirrahim :)

NB:
- sesungguhnya saya ingin jadi TATIB, semoga tahun depan ada kesempatan :)..
- Akhirnya saya tahu yang mana teman saya yang bernama Iren itu. Iren itu cowok yah…dan dia lumayan manis, hohoho…istighfar key..
- Good luck for u all…my best friends!!!

Comments

Popular Posts