Ungkapan Lewat Seloyang Kue Pie
masih tak percaya kalau dia sudah menghilang dari pelupuk mata. rasanya kemarin kami masih ngobrol-ngobrol membicarakan hal yang lucu, saling ejek, lalu tertawa. memang sudah terasa kalau dia semakin jauh. tapi aku pikir kami jauh karena kami hanya sibuk. mungkin kita hanya perlu bicara lebih banyak lagi. mungkin kita cuma bosan, pergi sebentar lalu kembali. mungkin hanya aku yang berpikir demikian.
mungkin sejak awal aku hanya berhalusinasi. Aku pikir itu kunjungan istimewa, padahal dia hanya ingin beristirahat sejenak dari pelariannya. Dia memang sudah berencana untuk pergi ke tempat lain sejak awal.
aku tidak mengerti apa yang ada di pikirannya. apakah dia tidak kesulitan saat bergerak menjauh seperti aku yang kesulitan membiarkannya menjauh? apakah begitu mudah berpindah ke tempat lain tanpa pamitan pada tempat yang lalu? padahal ia sudah cukup lama menetap. paling tidak tinggalkanlah pesan di pintu, "Maaf, aku sudah menemukan tempat yang baru". Itu lebih baik, walau tidak akan pernah terdengar menyenangkan.
rasanya ingin menghampiri dia sekarang juga dan melempar seloyang kue pie berisi bom ke wajahnya yang pura-pura tidak mengerti itu. dasar bodoh, kenapa tidak bisa menunggu sebentar???
jika dia lebih menginginkan tempat barunya. aku tidak akan mengusiknya. anggap saja aku sudah merelakannya dan semoga ia tidak menyesal karena sudah meninggalkan tempat lamanya.
Comments
Post a Comment
ayo dikomen...